Demikian kesimpulan penelitian di
Spanyol yang melibatkan 2000 ibu dan bayi mereka. Kekurangan vitamin D
diketahui terkait dengan perkembangan mental dan kemampuan gerak bayi.
“Penelitian ini bisa menguatkan
rekomendasi tentang pentingnya vitamin D bagi ibu hamil dan wanita yang
sedang merencanakan kehamilan,” kata Valencia Walker, pakar neonatologi
dari Mattel Childrens Hospital.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti
mengukur kadar vitamin D pada ibu hamil selama trisemester dua. Setelah
melahirkan, di usia 14 bulan para bayi itu dites perkembangan mental
dan kemampuan psikomotoriknya, yakni kemampuan untuk mengontrol gerakan
fisik.
Para peneliti menemukan, pada dua
pengukuran tersebut, bayi-bayi yang ibunya memiliki level vitamin D
optimal memiliki skor penilaian lebih tinggi dibanding bayi dari ibu
yang kekurangan vitamin D.
Menurut peneliti, Eva Morales, dari
Centre for Research in Environmental Epidemiology di Barcelona,
perbedaan skor memang tidak terlalu tinggi. Namun, karena cukup banyak
ibu hamil yang kekurangan vitamin D, dampaknya bisa menjadi besar bagi
masyrakat.
Walker menjelaskan, kelompok wanita yang
terancam defisiensi vitamin D pada umumnya adalah mereka yang kegemukan
atau obesitas, berasal dari sosial ekonomi rendah, dan wanita yang
kulitnya lebih gelap. Faktor geografi juga berpengaruh, mereka yang
jarang terpapar sinar matahari juga memiliki level vitamin D lebih
rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar