Puasa
tidak hanya kegiatan yang harus dilakukan untuk memenuhi kewajiban
agama. Di luar tujuan rohani, puasa juga dapat menjaga kesehatan jika
dilakukan dengan benar, misalnya mengatur pola makan. Dengan menurunkan
berat porsi makan, puasa sebenarnya baik bagi lambung karena waktu makan
yang lebih teratur, dan jenis makanan lebih terstruktur.
Hal
ini disampaikan Achmad Chodjim, seorang pembicara yang digunakan untuk
memberikan tausiyah pada beberapa acara keagamaan. "Kepadatan kerja
membuat kita tertekan Ditambah perut lapar,. Membuat puasa semakin
terasa berat dan rasa malas muncul. Bahkan, jika semuanya sudah diatur,
kita tidak akan merasa tertekan ketika berpuasa," kata Achmad, Dalam
kutipan dari Kompas.com.
Hal
pertama yang dilakukan menurut Ahmad tidak menganggap pekerjaan sebagai
beban. "Ketika berpuasa, bisnis seperti biasa. Jangan merasa seperti
sedang berpuasa, sehingga tidak ada perbedaan antara bekerja saat puasa
ataupun tidak puasa Kemudian,. Ingat bahwa puasa adalah kita, bukan
orang lain. Jadi biarkan bekerja teman yang tidak puasa, makan di depan
kami Atau jika Anda memiliki sebuah pertemuan di luar kantor dan makan
di tempat, tidak perlu protes., "kata Achmad.
Menurut
dia, saat puasa kita harus kuat dengan godaan. Jika itu niat, kita
tidak perlu meminta orang lain untuk ikut berpuasa untuk menghormati
kita. Sebaliknya, kita harus menghargai mereka yang tidak cepat, dengan
tidak membiarkan mereka kelaparan. Nanti kita akan terbiasa berpuasa
dalam situasi apapun, tanpa merasa tertekan.
Ahmad
menambahkan bahwa puasa sebenarnya hanya mengubah jam makan dari siang
menjadi malam. Karena itu, ketika makan buka puasa juga tidak boleh
berlebihan karena perut akan harus bekerja lebih keras kejutan.
"Lebih
baik berbuka dengan contoh, manis satu tanggal. Makan 2-3 tanggal dan
air yang cukup untuk berbuka untuk memberikan perut kosong harus siap
untuk menerima makanan berat," kata penulis sejumlah buku tentang
spiritualitas.
Menurut
kurma dapat menetralkan perut dan membantu proses detoksifikasi setelah
seharian penuh berpuasa. "Setelah makan kurma dan air minum, Anda
berdoa sebelum matahari terbenam, bahkan bisa menunda makan sampai doa
selesai tarawih," tambahnya.
Setelah
itu, silakan makan makanan berat di karbohidrat. Sebab, meskipun isinya
sedikit, tetapi karbohidrat memiliki banyak limbah. Dipaksa makan
makanan berat dalam hal karbohidrat akan membuat Anda merasa mengantuk
setelah makan dan berbuka, karena perut kosong dipaksa untuk memproses
makanan berat.
Mengurangi
berat porsi makanan, terutama karbohidrat, juga dapat membantu perut
bekerja lebih baik ketika berpuasa. Selain itu, mengkonsumsi gula alami
dari buah-buahan, terutama kurma, dapat meningkatkan daya tahan tubuh
dan membantu masa penyembuhan setelah sakit.
Achmad
mengungkapkan bagaimana orang-orang di kawasan Timur Tengah kering
dapat menahan lapar dan haus dalam kehidupan sehari-hari karena
kebiasaan mereka makan kurma. "Dalam bahasa Arab, air minum adalah
langka. Jadi orang makan banyak kurma untuk menghilangkan rasa haus
lapar sekaligus," jelasnya.
Untuk
menetralisir lidah setelah puasa, orang suka sirup minum. Namun, Achmad
disarankan untuk mengkonsumsi kolak saja. Banyak iklan untuk minuman
sirup Ramadhan ketika ia kurang tepat, karena sirup tidak baik untuk
diminum setelah istirahat. Kadang-kadang tidak apa-apa, tetapi jika rasa
manis yang berlebihan dan terus-menerus minum, sirup dapat merusak
metabolisme tubuh.
Selain
itu, sekarang tanggal juga tidak hanya dikonsumsi sebagai buah biasa.
Ada banyak jenis kue yang terbuat dari kurma dan dijual di toko kue atau
tanggal penjualan pusat. Makan kue yang terbuat dari kurma juga dapat
dipilih untuk berbuka dengan makanan ringan namun sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar