Labu siam (sechium edule) adalah anggota dari keluarga
labu-labuan yang pada awalnya dibudidayakan di Amerika Tengah oleh
peradaban Maya dan Aztec. Setelah penaklukan Spanyol, labu siam kemudian
menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia melalui orang-orang
Belanda. Nama “labu siam” sebenarnya salah kaprah, karena buah itu
tidak berasal dari Siam atau Thailand. Di seluruh dunia, labu siam
dikenal dengan berbagai nama, termasuk chayote (Inggris), welok (Jawa), christophene (Perancis) dan chowchow
(China). Sebagai buah non-musiman, labu siam mudah ditemukan di
pasar-pasar di sepanjang tahun. Bentuknya seperti buah pir besar dengan
kulit berwarna hijau muda atau hijau kekuningan. Beratnya bervariasi
dari 50 gr sampai 2 kg dengan panjang 5 cm sampai 20 cm. Ada dua jenis
labu siam, yaitu yang berkulit mulus dan yang berkulit dengan duri-duri
kecil.
photo © 2010 Wendy Cutler | more info (via: Wylio)
Selain sebagai makanan, labu siam juga bermanfaat sebagai obat alami. Berbagai suku bangsa di Amerika Tengah telah secara tradisional menggunakan tanaman ini untuk melarutkan batu ginjal dan mengobati gangguan kemih lainnya. Suku Aztec, khususnya, merebus daun labu siam dan meminum airnya sebanyak 3-5 kali sehari untuk mengobati batu ginjal. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk menyembuhkan batu ginjal, asam urat, dan masalah metabolik lainnya berasal dari sifat diuretik daun dan buah tanaman itu. Labu siam juga dilaporkan dapat membantu mengurangi aterosklerosis dan hipertensi.
sumber
photo © 2010 Wendy Cutler | more info (via: Wylio)
Sayuran dan Obat
Labu siam biasanya dimasak sebagai sayur, misalnya ditumis dengan cabai atau disup sebagai campuran bayam atau sayur asam. Anda juga dapat mengisi labu siam dengan campuran daging giling dan dipanggang dalam oven. Rasa daging buahnya yang ringan menjadikannya cocok untuk aneka resep masakan.Selain sebagai makanan, labu siam juga bermanfaat sebagai obat alami. Berbagai suku bangsa di Amerika Tengah telah secara tradisional menggunakan tanaman ini untuk melarutkan batu ginjal dan mengobati gangguan kemih lainnya. Suku Aztec, khususnya, merebus daun labu siam dan meminum airnya sebanyak 3-5 kali sehari untuk mengobati batu ginjal. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk menyembuhkan batu ginjal, asam urat, dan masalah metabolik lainnya berasal dari sifat diuretik daun dan buah tanaman itu. Labu siam juga dilaporkan dapat membantu mengurangi aterosklerosis dan hipertensi.
Kandungan gizi
Labu siam memiliki kadar vitamin C yang tinggi, rendah kalori, rendah sodium, tidak mengandung kolesterol, dan merupakan sumber serat yang baik. Berbagai kandungan gizi labu siam dan manfaat kesehatannya antara lain sebagai berikut:- Folat. Labu siam adalah sumber folat, vitamin B yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan kesehatan kardiovaskuler.
- Vitamin C. Vitamin C adalah salah satu antioksidan kuat yang dapat melindungi sel dari kerusakan oleh radikal bebas.
- Mangan. Mangan dalam labu siam membantu tubuh mengubah protein dan lemak menjadi energi.
- Serat. Membantu mencegah sembelit dan melancarkan pencernaan.
- Tembaga. Membantu yodium dalam menjaga kesehatan tiroid.
- Zinc. Membantu menyehatkan kulit.
- Vitamin K. Membantu kesehatan tulang dan gigi.
Tips untuk Anda
Ketika membeli labu siam, pilihlah yang masih keras dan memiliki permukaan mulus. Buah yang berkulit keriput dan lembek menandakan sudah lama dipetik dan dalam proses pembusukan. Anda dapat menyimpan labu siam di kulkas sampai tujuh hari. Labu siam dapat dimakan seluruh bagiannya, termasuk kulit dan biji lembut di dalamnya. Anda tidak harus mengupas kulitnya sebelum dimasak.sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar