cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Kamis, 27 Desember 2012

Sindrom Metabolik: Waspadalah Bila Anda Memilikinya


'Large Lady' photo (c) 2010, Tony Alter - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/Istilah ini mungkin belum terlalu akrab di telinga Anda, namun bukan berarti kondisi yang jarang. Diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa Indonesia berusia 40 tahun atau lebih memilikinya.
Apakah sindrom metabolik? Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang sering hadir bersama-sama yang meningkatkan risiko Anda terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Anda disebut memiliki sindrom metabolik bila memiliki setidaknya 3 dari 5 kondisi berikut:
Tabel di bawah menjelaskan setiap faktor risiko secara lebih rinci. Meskipun masing-masing komponen dari sindrom metabolik meningkatkan risiko kematian yang terkait  dengan masalah kardiovaskular, risiko ini jauh meningkat bila hadir bersama-sama. Semakin banyak komponen sindrom metabolik yang hadir, semakin tinggi angka kematian kardiovaskular. Bila Anda memiliki sindrom metabolik, Anda dua kali lebih mungkin untuk meninggal dan tiga kali lebih mungkin untuk mendapatkan serangan jantung atau stroke dibandingkan mereka yang tidak memilikinya. Anda juga lima kali lebih mungkin untuk terkena diabetes tipe 2.
Kriteria untuk Diagnosis Sindrom Metabolik
Faktor Risiko (3 dari 5)
Kriteria
Lingkar perut besar
Lingkar perut di atas 90 cm (pria) atau 80 cm (wanita)
Trigliserida di atas normal
150 mg/dL atau lebih
HDL (kolesterol baik) rendah
Kurang dari 40 mg/dL  (pria) atau 50 mg/dL (wanita)
Tekanan darah di atas normal
Salah satu atau keduanya:
130 mm Hg atau lebih (angka atas)
85 mm Hg atau lebih (angka bawah)
Gula darah di atas normal
Gula darah puasa 100 mg/dL atau lebih
Sindrom metabolik juga dikenal sebagai sindrom resistensi insulin atau sindrom X.

Gejala

Sindrom metabolik biasanya tidak memiliki gejala langsung. Sebagian besar faktor risiko terkait dengan sindrom metabolik tidak memiliki tanda-tanda atau gejala, kecuali pinggang besar yang mudah terlihat. Dokter dapat mendiagnosis sindrom metabolik dengan mengukur tekanan darah dan lingkar pinggang Anda dan meminta tes darah sederhana untuk mengetahui kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah.
Masalah medis yang terkait sindrom metabolik berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Beberapa orang mungkin memiliki gejala gula darah tinggi (jika memiliki diabetes) atau gejala tekanan darah tinggi (jika memiliki hipertensi). Gejala gula darah tinggi yang mungkin hadir adalah rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, terutama pada malam hari, kelelahan dan penglihatan kabur. Tekanan darah tinggi umumnya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Namun, beberapa orang pada tahap awal hipertensi mungkin merasakan sakit kepala, pusing, atau mimisan lebih sering dari biasanya.

Penyebab

Penyebab yang mendasari sindrom metabolik masih belum diketahui pasti, namun resistensi insulin dan obesitas sentral dianggap faktor yang signifikan. Genetika, aktivitas fisik, penuaan, kondisi proinflamasi dan perubahan hormonal juga mungkin turut berperan.
1. Resistensi insulin
Resistensi insulin berarti tubuh Anda tidak menggunakan hormon insulin secara efektif sebagaimana mestinya. Sistem pencernaan Anda memecah karbohidrat menjadi glukosa, yang kemudian berpindah dari usus Anda ke dalam aliran darah. Saat tingkat glukosa darah Anda naik, pankreas mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah Anda. Insulin ini memungkinkan glukosa untuk pindah ke sel-sel otot Anda dari darah Anda. Setelah masuk sel, glukosa dibakar bersama dengan oksigen untuk menghasilkan energi.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel dalam tubuh (hati, otot rangka dan jaringan lemak) menjadi kurang sensitif dan akhirnya resisten terhadap insulin. Glukosa tidak lagi dapat diserap oleh sel-sel tetapi tetap berada dalam darah, sehingga memicu produksi insulin yang lebih banyak (hiperinsulinemia) untuk memproses glukosa itu. Produksi insulin yang terus-menerus tinggi akhirnya dapat membuat sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin kelelahan. Ketika sel-sel itu tidak lagi mampu memproduksi insulin yang cukup, glukosa darah tinggi (hiperglikemik) dan Anda akan didiagnosis menderita diabetes tipe 2. Bahkan sebelum ini terjadi, dampak kerusakan sudah muncul di tubuh. Resistensi insulin merupakan fitur khas yang mendasari sindrom metabolik dan diabetes tipe 2 karena sangat terkait dengan penyimpangan glukosa dan metabolisme lemak. Resistensi insulin meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah Anda, menyebabkan kerusakan pada arteri, meningkatkan tekanan darah dan merusak sistem mikrovaskuler tubuh (menyebabkan kerusakan ginjal, mata dan saraf).
2. Obesitas sentral
Obesitas sentral adalah ketika timbunan utama lemak tubuh berada di sekitar perut dan tubuh bagian atas. Hal ini ditandai oleh lingkar pinggang yang lebih besar dari normal dan tubuh menjadi “berbentuk seperti apel”. Sebagai aturan umum, jika lingkar pinggang Anda di atas 90 cm atau lebih (laki-laki) atau 80 cm atau lebih (perempuan), Anda mungkin perlu untuk menurunkan berat badan.
Lemak tubuh meningkatkan kolesterol dan trigliserida dalam otot rangka, yang merusak sekresi insulin, meningkatkan kadar glukosa darah dan risiko diabetes. Kelebihan jaringan lemak di perut juga memicu inflamasi sitokin yang meningkatkan resistensi insulin dalam otot-otot rangka. Selain itu, obesitas sentral juga terkait dengan penurunan produksi adiponektin, yang memiliki fungsi antidiabetes, anti-aterosklerosis dan anti-inflamasi.

Pencegahan/Pengelolaan

Sindrom metabolik memiliki beberapa penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Anda tidak dapat menahan proses penuaan dan kerentanan yang bersifat bawaan (genetik). Namun, Anda bisa menghilangkan resistensi insulin dan kelebihan lemak di perut Anda.
Terapi lini pertama untuk sindrom metabolik adalah perubahan gaya hidup, termasuk penurunan berat badan, peningkatan aktivitas fisik, diet yang sehat dan berhenti merokok. Perubahan gaya hidup juga dapat membantu membalikkan atau mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes dan komplikasi dari kondisi tersebut.
  • Penurunan berat badan: jika Anda kelebihan lemak di sekitar pinggang, Anda perlu menurunkan berat badan.
  • Peningkatan aktivitas fisik: olahraga 30 menit sehari dengan latihan moderat dapat membantu Anda menurunkan berat badan, menurunkan resistensi insulin, menurunkan tekanan darah, dan LDL (kolesterol jahat), meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung
  • Diet yang sehat: pilihlah makanan yang sehat untuk menurunkan berat badan dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung atau diabetes.
  • Berhenti merokok: bila Anda merokok, Anda harus segera menghentikannya. Selain menyebabkan penyakit jantung, merokok meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan HDL.
Kadang-kadang perubahan gaya hidup saja tidak cukup, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk membantu mengelola faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, glukosa darah tinggi dan kolesterol tinggi.

sumber

Selasa, 04 Desember 2012

‎" Ciplukan (Physalis minina)


    ‎" Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah dengan nama lokal Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa). Salah satu manfaatnya untuk mengobati ayan/epilepsi. Caranya ambil 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak dimakan setiap hari secara rutin."
    " Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah dengan nama lokal Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa). Salah satu manfaatnya untuk mengobati ayan/epilepsi. Caranya ambil 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak dimakan setiap hari secara rutin."

    ‎"Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Glukosa. Manfaat lainnya adalh untuk mengobati diabetes. Caranya tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan lalu dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring dan diminum 1 kali sehari."
    "Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Glukosa. Manfaat lainnya adalh untuk mengobati diabetes. Caranya tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan lalu dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring dan diminum 1 kali sehari."


    sumber


Awas, Rokok Bikin Kerja Otak Menurun



Jika kanker paru-paru dan gigi yang rusak belum cukup membuat Anda berhenti merokok, ketahui efek lainnya yang bisa dibilang cukup menyeramkan. Ternyata, merokok bisa membuat otak mengalami pembusukan.
Fakta tersebut merupakan temuan terbaru yang diterbitkan pada Oxford Journal Age and Ageing. Dengan melibatkan 8.800 orang berusia lebih dari 50 tahun, peneliti menemukan korelasi antara merokok dan memori otak. Termasuk, soal kemampuan berpikir.
Walaupun penurunan kinerja otak adalah salah satu tanda alami penuaan, data ini menemukan bahwa penurunan kerja otak dapat dipicu oleh rokok. Para peneliti lalu mengidentifikasi hubungan antara serangan jantung atau sroke dan kondisi otak seseorang. Data dikumpulkan dari tes yang dilakukan pada orang berusia 50 tahun ke atas yang dites kembali empat dan delapan tahun kemudian.
Mereka juga mencari tahu bagaimana efek tekanan darah tinggi dan berat badan pada kesehatan otak secara jangka panjang. Hasilnya, ada faktor yang dapat dihubungkan dengan pemicu terjadinya penurunan kemampuan kognitif pada otak.
Walaupun setiap faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi dan berat badan memiliki efek tersendiri, studi juga menunjukkan bahwa kesehatan otak secara kumulatif seringkali ditentukan dari kriteria yang berbeda. Para peneliti menemukan pula bahwa faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih kompleks, seperti demensia atau kepikunan.
“Penurunan kemampuan kognitif pada otak dapat berubah menjadi demensia seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, meneliti faktor yang berhubungan dengan penurunan ini dapat menjadi hal penting sebagai langkah pencegahan,” ucap Dr. Simon Ridley, seorang peneliti Alzheimer di Inggris pada BBC, dikutip dari huffingtonpost.com.
Studi ini mengungkapkan efek negatif rokok dalam jangka panjang pada perokok pasif. Namun, ternyata efek negatif rokok terhadap perokok aktif lebih jelas terlihat. Menurut National Institutes of Health, merokok menyebabkan 443.000 kematian setiap tahun dan merupakan penyebab 90 persen kanker paru-paru pada pria dan 80 persen kanker paru-paru pada wanita. 

sumber

5 Efek Buruk Rokok yang Tak Terduga


Yang sudah pasti, rokok dapat menyebabkan kanker, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan penyakit-penyakit serius lainnya. Namun tanpa diduga, ada pula efek-efek buruk rokok yang mungkin disepelekan.

Efek dari merokok jauh lebih luas daripada kanker atau asma. Nikotin dapat meracuni setiap inci tubuh Anda, hingga banyak dampak buruk yang seakan terabaikan.

Berikut efek buruk rokok yang tak terduga sebelumnya, seperti dilansir Boldsky, Selasa (4/12/2012):

1. Rambut rontok
Rambut rontok memang banyak penyebabnya. Mulai dari stres hingga nutrisi yang kurang baik. Namun bila Anda perokok, maka waspada bahwa nikotinlah penyebabnya. Merokok berlebihan dapat menyebabkan kerontokan dan kebotakan prematur. Hal ini terutama banyak terjadi pada laki-laki.

2. Merusak sistem pencernaan
Efek dari merokok pada lambung dan usus tidak dapat diubah. Racun yang keras dari rokok mengikis lapisan perut dan tidak memungkinkan enzim pencernaan berfungsi dengan baik. Itulah sebabnya, perokok berat mengalami kesulitan dalam mencerna makanan.

3. Merusak indra perasa
Jika Anda seorang perokok, maka ada risiko lidah Anda mati dengan cepat. Itulah sebabnya, perokok bisa makan makanan pedas tanpa masalah. Karena indra pengecap pada lidahnya mati, perokok kebanyakan tidak bisa peka merasakan rempah-rempah dan cita rasa pedas lainnya.

4. Dehidrasi
Perokok harus minum setidaknya 2 liter air lebih banyak dari orang normal. Hal ini karena efek dari merokok pada keseimbangan cairan tubuh. Rokok dapat mengeringkan tubuh dari dalam, menyebabkan bibir kering, kulit kering dan berbagai infeksi saluran kencing.

5. Mengurangi tingkat energi
Sebagian besar perokok memberikan alasan bahwa rokok memberinya energi untuk melakukan shift malam atau mengatasi jam kerja malam di tempat kerja. Tapi ini hanyalah alasan sementara, karena rokok ternyata malah mengurangi kekuatan paru-paru. Dan ketika paru-paru tidak dapat memompa udara, bagaimana Anda merasa energik?

sumber