Jamu merupakan minuman obat tradisional yang sering dikonsumsi sebagai
pengobatan alami yang manjur. Salah satu jenis obat tradisional, jamu,
kaya rasa dan memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Orang minum
jamu tidak harus menunggu karena alasan sakit, mereka yang sehat dapat
terus mengkonsumsi jamu untuk menjaga staminanya tanpa takut mengalami
efek ketagihan. Tetapi jenis pengobatan yang satu ini memiliki banyak
efek yang terjadi pada tubuh dan dapat menyebabkan candu bagi orang yang
sering mengkonsumsi jamu sebagai pengobatan.
Demikian disampaikan Deputi Bidang
Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, Bahdar
Johan M.Pharm, ketika ditemui di Jakarta, Kamis (6/9/2012). “Jamu itu
tidak seperti obat yang sudah jelas ada efek sampingnya. Kalau jamu
diminum dan mau berhenti kapan saja tidak akan punya efek ketagihan,”
ujarnya.
Namun, minum jamu bagi beberapa orang
dapat menyebabkan alergi, meskipun kasusnya jarang ditemui. Menurut
Bahdar, cara mengetahui apakah jamu tersebut cocok untuk tubuh adalah
dengan mencobanya. Jika reaksi tubuh menolak maka artinya jamu tersebut
tidak cocok diminum. Penolakan ini merupakan mekanisme alamiah tubuh
yang menyatakan jamu tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi.
“Gunakan jamu yang sudah
direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Bisa
jadi, tubuh menolak jamu yang ternyata dicampur bahan kimia obat
sehingga bereaksi demikian,” jelas Bahdar.
Agar konsumen bisa merasakan manfaat
jamu secara maksimal, Bahdar menyarankan kecermatan dari pemilihan jamu
sampai cara konsumsinya. Ada baiknya konsumen membaca lebih dulu label
yang tertera pada produk jamu. Ikuti petunjuk dan tidak boleh
mengonsumsi melebihi aturan yang ditetapkan. Jamu sebaiknya diminum
menggunakan air putih. Selain itu, beberapa produk jamu yang dapat
berinteraksi dengan obat boleh diminum 1 – 1,5 jam setelah konsumsi obat
tersebut.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan
atau menderita penyakit tertentu, riwayat alergi, sedang diet khusus,
hamil, merencanakan kehamilan, sedang menyusui atau muncul keraguan pada
produk jamu maka sebaiknya berkonsultasi dulu pada apoteker atau
dokter. Anda yang sedang dalam pengobatan medis, sebaiknya
menginformasikan pula jamu yang tengah Anda minum kepada dokter. Bila
terjadi efek samping dalam menggunakan produk jamu maka harus dihentikan
penggunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar