Ayah merupakan sosok yang diharuskan untuk memiliki kedekatan dengan
sang buah hati. Umumnya, urusan merawat buah hati mulai dari bangun
tidur sampai tidur lagi di malam hari diserahkan kepada ibu. Sifat
keibuan seorang perempuan secara naluriah akan muncul ketika ia memiliki
anak. Hal ini pula yang menyebabkan seorang ibu memiliki ikatan yang
lebih kuat secara biologis dan lebih memahami kebutuhan anak-anaknya
dibandingkan sosok ayah.
Namun, hal itu bukan berarti sosok ayah
tidak bisa lebih dekat dengan buah hatinya. Penelitian menunjukkan
seorang ayah pun bisa mengalami perubahan biologis terkait kedekatan
dengan anak-anaknya. Oleh karena itu pula, seorang ayah juga perlu ikut
ambil bagian dalam fase tumbuh kembang anak. Karena pengasuhan ayah
turut mempengaruhi ketahanan dan kepribadian anak.
Sebuah penelitian melibatkan 350
responden laki-laki berusia 25 dan 26 tahun yang berstatus ayah
menemukan, ayah yang tidur satu tempat tidur bersama anak-anaknya
cenderung mengalami perubahan hormon. Penurunan hormon testosteron pada
pria saat tidur dengan anak-anak membuat mereka lebih peka dan menjadi
orang tua yang lebih baik. Hasil temuan ini mementahkan anggapan umum
bahwa secara biologis, hanya ibu yang peka terhadap kebutuhan
anak-anaknya.
Para peneliti mengkategorikan kedekatan
para ayah berdasarkan kedekatan mereka dengan anak-anaknya saat tidur.
Ada kelompok ayah yang tidur sendiri, kelompok ayah yang tidur di kamar
sama dengan anak, dan ayang yang tidur di satu tempat tidur bersama
anaknya.
Kadar testosteron para ayah ini dicek
melalui sampel air liur yang dikumpulkan sebelum dan setelah bangun
tidur. Hasilnya, kadar testosteron pada ayah yang tidur sendiri dan
tidur di ruang yang sama tidak mengalami perubahan. Sedangkan ayah yang
tidur di satu tempat tidur bersama anaknya mengalami penurunan hormon
sebelum ia terlelap tidur.
Lee Gettler, antropolog dari Universitas
Notre Dame dan penulis penelitian mengatakan, secara psikis ayah
memiliki kapasitas untuk dekat menanggapi anak-anaknya. Pada studi
sebelumnya menunjukan, ayah yang bermain dengan anak, menyuapi,
membacakan cerita sebelum tidur mengalami penurunan testosteron.
Gettler menambahkan, penelitian baru ini
ingin menggambarkan bahwa saat malam datang, kadar testosteron menurun
ketika ayah mendekat pada anak-anaknya. Setelah selama seharian penuh
mereka mengerjakan aktivitasnya.
“Testosteron adalah hormon yang kerap
diwacanakan oleh publik, anggapan bahwa “kejantanan” didorong oleh
testosteron selalu mendominasi pembicaraan. Ada bukti bahwa secara
psikis pria juga bisa menjadi orang tua, sesuatu yang selama ini
dianggap hanya dimiliki para wanita,” ujarnya.
Peran aktif ayah dalam mengasuh anak
mungkin bukan hal baru. Menurut Gettler, pria telah lama mengambil peran
ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan peran ayah dibandingkan ibu,
dapat membentuk kepribadian anak. Ketangguhan dan keteguhan anak adalah
sifat yang ditentukan dari gaya pengasuhan ayah.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar