cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Minggu, 14 Oktober 2012

Risiko Sakit Mata Akibat Obat Jerawat

 Riset terbaru para ilmuwan di Tel Aviv Israel mengungkapkan, penggunaan obat jerawat dalam bentuk pil (oral) berisiko memicu infeksi mata seperti konjungtivitis (mata merah). Temuan ini didasarkan pada banyaknya remaja yang menderita jerawat, yang kemudian menggunakan obat jerawat seperti Accutane atau Roaccutane.

Dr Gabriel Chodick dari Tel Aviv University School of Public Health, Sackler Faculty of Medicine, mengatakan, para ahli sebetulnya sudah lama mengetahui hubungan antara jerawat dan risiko infeksi mata. Tetapi sayangnya, masih sedikit penelitian yang mengkaji hubungan antara keduanya.
“Jerawat itu sendiri dapat meningkatkan risiko penyakit mata. Ada kecenderungan yang lebih besar terhadap peradangan, dan kadang-kadang ini menyebabkan iritasi,” jelasnya.
Temuan menyimpulkan bahwa pasien yang menggunakan obat-obatan oral dua kali lipat berisiko menderita infeksi mata, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengambil obat-obatan oral untuk mengatasi jerawatnya.
Dalam kajiannya, Chodick dan tim mengamati hampir 15.000 remaja yang turut berpatisipasi dalam Maccabi Health Care Service. Kemudian Peneliti membaginya kedalam tiga kelompok, yakni, kelompok bebas jerawat, kelompok yang memiliki jerawat tapi tidak minum obat oral, dan kelompok yang memiliki jerawat plus diberi resep obat seperti Accutane atau Roaccutane.
Dari 15.000 peserta, 1.791 di antaranya mengalami inflamasi (peradangan) pada mata. Pada kelompok yang diberikan obat jerawat seperti Accutane, 991 di antaranya mengalami sakit mata. Infeksi yang paling umum adalah konjungtivitis, biasa disebut mata merah.
“Efek samping yang sangat umum dari penggunaan Accutane dan Roaccutane adalah kekeringan pada kulit dan bibir. Hal ini secara alami juga akan mempengaruhi pelumasan pada kelopak mata – khususnya kelenjar minyak di sepanjang tepi kelopak mata,” kata Dr Chodick.
Air mata sangat penting karena mereka melumasi permukaan mata dan mereka membersihkan puing-puing, termasuk bakteri dan virus yang bisa menginfeksi mata. Infeksi pada kelenjar itu sendiri dapat menyebabkan sties, dan infeksi bakteri yang lebih serius dapat mengakibatkan pembengkakan kelopak mata secara keseluruhan.
Meskipun bukan kondisi medis yang serius, jerawat masih layak mengobati, kata Chodick. Tetapi para dermatologis dan pasien harus menyadari efek samping penggunaan obat tersebut, karena ada potensi kerusakan jangka panjang.
Menurut beberapa penelitian, termasuk yang dipublikasikan dalam Optometri Clinical and Experimental, dikatakan, iritasi dan menggosok mata dapat menyebabkan masalah mata struktural seperti keratoconus, degenerasi kornea.
Dr Chodick mengimbau agar setiap pasien yang mengobati jerawat mereka dengan obat-obatan oral untuk bertanya kepada tenaga medis tentang bagaimana cara meminimalkan gangguan mata. Salah satu langkah sederhana adalah dengan menggunakan obat tetes mata untuk melumasi mata.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar