Riset terbaru para ilmuwan di Tel Aviv Israel mengungkapkan, penggunaan obat jerawat dalam bentuk pil (oral) berisiko memicu infeksi mata seperti konjungtivitis (mata merah). Temuan ini didasarkan pada banyaknya remaja yang menderita jerawat, yang kemudian menggunakan obat jerawat seperti Accutane atau Roaccutane.
Dr Gabriel Chodick dari Tel Aviv
University School of Public Health, Sackler Faculty of Medicine,
mengatakan, para ahli sebetulnya sudah lama mengetahui hubungan antara
jerawat dan risiko infeksi mata. Tetapi sayangnya, masih sedikit
penelitian yang mengkaji hubungan antara keduanya.
“Jerawat itu sendiri dapat meningkatkan
risiko penyakit mata. Ada kecenderungan yang lebih besar terhadap
peradangan, dan kadang-kadang ini menyebabkan iritasi,” jelasnya.
Temuan menyimpulkan bahwa pasien yang
menggunakan obat-obatan oral dua kali lipat berisiko menderita infeksi
mata, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengambil obat-obatan oral
untuk mengatasi jerawatnya.
Dalam kajiannya, Chodick dan tim
mengamati hampir 15.000 remaja yang turut berpatisipasi dalam Maccabi
Health Care Service. Kemudian Peneliti membaginya kedalam tiga kelompok,
yakni, kelompok bebas jerawat, kelompok yang memiliki jerawat tapi
tidak minum obat oral, dan kelompok yang memiliki jerawat plus diberi
resep obat seperti Accutane atau Roaccutane.
Dari 15.000 peserta, 1.791 di antaranya
mengalami inflamasi (peradangan) pada mata. Pada kelompok yang diberikan
obat jerawat seperti Accutane, 991 di antaranya mengalami sakit mata.
Infeksi yang paling umum adalah konjungtivitis, biasa disebut mata
merah.
“Efek samping yang sangat umum dari
penggunaan Accutane dan Roaccutane adalah kekeringan pada kulit dan
bibir. Hal ini secara alami juga akan mempengaruhi pelumasan pada
kelopak mata – khususnya kelenjar minyak di sepanjang tepi kelopak
mata,” kata Dr Chodick.
Air mata sangat penting karena mereka
melumasi permukaan mata dan mereka membersihkan puing-puing, termasuk
bakteri dan virus yang bisa menginfeksi mata. Infeksi pada kelenjar itu
sendiri dapat menyebabkan sties, dan infeksi bakteri yang lebih serius
dapat mengakibatkan pembengkakan kelopak mata secara keseluruhan.
Meskipun bukan kondisi medis yang
serius, jerawat masih layak mengobati, kata Chodick. Tetapi para
dermatologis dan pasien harus menyadari efek samping penggunaan obat
tersebut, karena ada potensi kerusakan jangka panjang.
Menurut beberapa penelitian, termasuk
yang dipublikasikan dalam Optometri Clinical and Experimental,
dikatakan, iritasi dan menggosok mata dapat menyebabkan masalah mata
struktural seperti keratoconus, degenerasi kornea.
Dr Chodick mengimbau agar setiap pasien
yang mengobati jerawat mereka dengan obat-obatan oral untuk bertanya
kepada tenaga medis tentang bagaimana cara meminimalkan gangguan mata.
Salah satu langkah sederhana adalah dengan menggunakan obat tetes mata
untuk melumasi mata.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar