cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Sabtu, 06 Oktober 2012

Tanaman Daun Sendok Sebagai Pengobatan Alternatif

Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dna karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap, kadang ditanam dalam pot sebagai tanaman obat. Tumbuhan ini berasal dari dataran Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 meter di atas permukaan laut. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5-10 cm, lebar 4-9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir kecil – kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2-4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji.
Nama Daerah
Ki Urat, Ceuli, Ceuli Uncal (Sunda), Meloh Kiloh, Otot – ototan, sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot, suri Pandak (Jawa), daun Urat, Daun Urat-urat, Daun Sendok, Ekor Angin, Kuping Menjangan (Sumatra), Torongoat (Minahasa), Che Qian Cao (China), Ma De, Xa Tien (Vietnam), Weegbree (Belanda), Plantain, Greater Plantain, Broadleaf Plantain, Rat’s Tail Plantain, WayBread, White Man’s Foot (Inggris).
Bagian yang Digunakan
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu disangrai atau dimasak dengan air asin.
Kegunaan
Herba :
Gangguan pada saluran kencing.
Batu empedu, batu ginjal.
Radang prostat (prostatitis).
Influenza, demam, batuk rejan, (pertusis), radang saluran napas ( bronchitis).Diare, disentri, nyeri lambung.
Radang mata merah ( konjungtivistis ), menerangkan penglihatan yang kabur.
Kencing manis ( DM ).
Hepatitis akut disertai kuning ( hepatitis ikterik akut )
Cacingan, gigitan serangga, dan
Pendarahan seperti mimisan, batuk darah.
Akar :
Keputihan ( leukore ).
Nyeri otot.
Biji :
Gangguan pencernaan pada anak ( dyspepsia )
Perangsang birahi ( afrodisiak ), beser mani ( spermatorea )
Kencing sakit (disuria ), sukar kencin, rasa epnuh diperut bagian bawah
Diare, disentri
Cacingan
Penglihatan kabur
Mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati.
Batuk disertai banyak dan terasa dahak
Beri-beri, darah tinggi ( hipertensi )
Sakit kuning ( jaundice )
Cara pemakaian
herba kering sebanyak 10-15 grasm atau yang segar sebanyak 15-30 gram direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan disaring untuk diminum airnya. Untuk pemakaian luar,herba segar tipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut.
Melancarkan kencing
a. herba daunsendok segar sebanyak 6 ons dicuci tambahkan gula batu secukupnya. Bahan tersebut direbus sampai air rebusannya tersisa separuhnya. Minum air teh dan habiskan dalam sehari.
b. herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat peras dan saring sampai airnya terkumpul ½ gelas. Tambahkan madu 1 sendok makan, lalu minum sekaligus.

Kencing berdarah
heba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan.
Disentri panas
herba daun sendok dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas . tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air perasan tersebut lalu ditim sebentar. Diminum sekaligus selagi hangat.

Disentri basiler, diare
herba daun sendok segar sebanyak 30gram setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.

Mimisan
Daun sendok segar sebanyak 15 gram dicuci lalu dipipis. Seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus.

Batuk sesak, batuk darah
Herba daun sendok segar sebanyak 60 gram dicuci lalu ditambahkan air bersih sampai terendam dan 30 gram gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.

Kompisi
Herba ini bersifat manis dan dingin serta dan menghilangkan haus. Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru. Kandungan kimia : herba ini mengandung plantagin, aukubin, asamursolik, beta-tosterol, n-hentriakontan, dan plantaglusidem yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga mengandung tannin, kalium dan vitamin ( B1, C, A

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar