Vagina atau Miss V bukan hanya bagian yang tampak dari luar saja. Organ kelamin wanita ini sebenarnya merupakan sebuah saluran yang terdiri dari otot sepanjang kira-kira 7-10 cm. Letaknya memanjang dari rahim hingga ke mulut vagina. Saluran ini menghubungkan rahim dan indung telur dengan alat kelamin bagian luar.
Berbeda dengan organ kelamin pria yang hanya berfungsi untuk kencing dan bercinta saja, perangkat khusus wanita ini fungsinya jauh lebih kompleks. Vagina berperan penting dalam proses kelahiran, untuk berhubungan seks, pembuangan air seni dan darah menstruasi. Oleh karena itu, kesehatannya perlu dijaga.
Seperti apakah kriteria vagina yang sehat?
“Vagina yang sehat itu adalah yang fungsinya masih baik, yaitu bisa untuk mengeluarkan darah haid, bisa untuk hamil dan mendukung fungsi seksual. Selain itu, tidak boleh ada infeksi dan malfungsi,” kata dr R Muharram, SpOG dari Klinik Yasmin RSCM dalam perbincangannya dengan detikHealth seperti ditulis Rabu, (10/10/2012).
Secara garis besar, dr Muharam menjelaskan kriteria vagina yang sehat adalah sebagai berikut:
1.Berfungsi sebagai alat reproduksi dengan baik
Vagina merupakan salah satu organ kewanitaan yang penting untuk melakukan reproduksi, yaitu berhubungan seks dan sebagai jalan keluarnya bayi saat melahirkan.
2.Tidak ada infeksi
Banyak orang tak menyadari bahwa di dalam organ kewanitaan terkandung berbagai jenis bakteri yang melimpah. Jika jumlahnya didominasi oleh satu jenis bakteri saja, dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi juga dapat disebabkan oleh jamur yang terlalu banyak tumbuh dalam vagina. Pemicunya ada banyak, mulai dari keringat, kehamilan, hubungan seksual, atau mengenakan pakaian dalam yang basah.
3.Tidak terkena penyakit menular seksual
Ada berbagai macam penyakit menular seksual yang bisa menyerang vagina seperti klamidia, gonore, trikomoniasis sampai HIV/AIDS dan Hepatitits. Penyebabnya bisa mikroba ataupun virus.
4.Tidak ada luka
Luka pada vagina dapat terjadi karena hubungan seks ataupun benturan yang menyebabkan kulit ataupun bagian terluar vagina lecet. Jika sudah demikian, bakteri ataupun virus dapat dengan mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
5.Tidak mengalami keputihan
Keputihan sebenarnya adalah cairan vagina yang bertambah secara abnormal. Cairan vagina berfungsi membersihkan dan melindungi vagina dan biasanya tak berbau dan bening. Namun pada keputihan, biasanya disertai bau busuk, berwarna kekuningan, lebih kental dan dapat disertai gatal.
Penyebabnya bisa disebabkan oleh infeksi, baik oleh bakteri, jamur, virus dan parasit. Ada pula yang diakibatkan oleh alergi atau dipicu benda asing, misalnya pada pengguna IUD atau KB spiral.
6.Aman dari kanker serviks
Cairan vagina yang encer dan bau busuk dapat merupakan gejala dari kanker serviks. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Gejalanya biasanya berupa nyeri panggul disertai pendarahan. Menjaga kebersihan organ kewanitaan dapat menurunkan risiko terserang virus ini.
7.Tidak ada kista atau benjolan
Benjolan yang timbul pada vagina bisa disebabkan oleh virus atau bakteri penyebab penyakit kelamin ataupun tumor yang bisa berkembang menjadi kanker.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar