cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Minggu, 07 Oktober 2012

Belahan Mangga Bertuliskan Alloh dan Muhammad

Buah mangga jenis manalagi sisa rujakan yang dilakukan staf Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Sidoarjo tergolong istimewa. Pasalnya, satu mangga sisa yang baru dipecah, Jumat (28/9/2012) pagi ada tulisan mirip huruf arab dan jika tulisan itu dikaitkan terbaca “Allah” dan “Muhammad”.
Tulisan yang tertera di dalam mangga yang tengah dikupas Aisyah Rahmah, siswa Pendidikan Sistim Ganda (PSG) SMK Antartika ditemukan secara tidak sengaja oleh Moch Suin, staf Setwan DPRD bagian Humas. Aisyah saat mengupas tidak tahu jika mangga setengah matang itu ada tulisan mirip arab.
Begitu Moch Suin masuk ruangan, matanya terbelalak dan potongan mangga yang nyaris dibuang karena dianggao busuk itu langsung diraih.
“Kok aneh mangga ini. Kalau busuk kok tidak semuanya tapi hanya menggaris saja,” katanya dengan nada tanya, Jumat (28/9/2012).
Setelah dua buah potongan mangga dilihat dengan sekasama, garis hitam itu menyerupai huruf arab. Satu potongan mangga menyerupai tulisan arab dan jika dibaca adalah “Allah” dan “Muhammad” dan satu potongan lagi menyerupai tulisan arab berbunyi Muhammad dan Allah. Dua potongan mangga itu sebenarnya dari satu potongan yang tebalnya sekitar 2-3 mm.
Munculnya tulisan arab di dalam mangga muncul beberapa spekulasi. Bahwasannya, tulisan menyerupai huruf arab di dalam makanan  sebagai pesan kepada manusia agar manusia memakan barang yang halal.
“Ini sebagai peringatan kepada manusia, makan yang halal dan jangan lupa kepada sang pencipta dan NabiNya,” tutur Suprapto.
Sekarang ini, dua iris mangga disimpan M Suin di ruangannya dan ditaruh dalam gelas. Suin sempat bercanda semoga dengan bekal  irisan mangga bisa seperti Ponari yang memiliki batu petuah yang bisa menyembuhkan orang.
“Ponari kan terkenal dengan batu petir,” kata Suin sambil tertawa ngakak.
Buah mangga itu sendiri, sebenarnya dibawa oleh M Nur Adim dari rumah pamannya, M Rozik dari Permisan, Kecamatan Jabon, Selasa (25/9). Nur Adim saat itu membawa lima biji mangga dan empat biji dibuat rujakan pada, Rabu (26/9). Satu mangga yang tersisa dan kondisinya setengah matang dikupas. “Mangga itu tidak jatuh kok, saya petik satu persatu di pohonnya,” aku Nur Adim.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar