Yuk, Sehat dengan Herbal! (Gettyimages)
Kampanye untuk kembali ke alam sepertinya tengah gencar digalakkan. Selain gaya hidup hijau, kampanye mengonsumsi obat-obatan dari bahan alami (herbal) salah satunya.
Soal pengobatan, masyarakat selama ini terbiasa mengonsumsi obat-obatan kimiawi untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Padahal, kebanyakan orang tidak mengerti apa yang terkandung di balik obat tersebut. Tak hanya itu, kandungan zat kimiawi yang belum tentu cocok dengan penggunanya pun menjadi masalah selanjutnya.
Berbeda dengan obat kimiawi, obat herbal mengandung bahan-bahan yang terkandung alam. Bahkan, tanpa disadari, kita telah mengonsumsi bahan-bahan herbal setiap hari melalui makanan. Terlebih di Indonesia, dimana sebagian besar makanannya mengandung bumbu dan rempah-rempah yang kaya.
"Contohnya saja kalau kita makan rendang, berapa banyak rempah-rempah di dalamnya. Dalam rendang saja, setidaknya mengandung rempah-rempah seperti cabai, kunyit, serai, bawang merah, dan bawang putih. Rempah seperti ini sesungguhnya memiliki manfaat bagi tubuh,” ujar Mulyo Rahardjo, Managing Director PT Deltomed Laboratories di Solo, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Mulyo menambahkan, bahwa obat kimia tidak dapat diekresi tubuh secara sempurna mengingat bahannya yang sintetis. Dan, akumulasi sisa zat kimiawi yang mengendap di tubuh bukan tidak mungkin justru menambah penyakit baru. Berbeda dengan obat herbal, bahannya yang alami membuatnya dapat dengan mudah dicerna tubuh dengan baik, sehingga tidak ada zat kimia yang mengendap di tubuh.
Di Indonesia sendiri, obat herbal cukup mendapat tempat di hati masyarakat. Untuk mengobati beberapa penyakit seperti batuk, masuk angin, atau pegal linu, masyarakat tidak ragu untuk memilih obat herbal. Standar mutu dan higienitas yang terjamin tentunya memberi nilai lebih bagi obat herbal masa kini.
PT Deltomed Laboratories yang telah lebih dari 35 tahun memproduksi obat herbal pun menyadari pentingnya untuk meningkatkan kualitas produknya. Dengan selalu memberikan produk berkualitas tinggi, bukan tidak mungkin suatu saat masyarakat akan sadar dan lebih memilih herbal daripada obat kimia. (ind)
(tty)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar