cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Jumat, 09 November 2012

Meski Trendi, Lensa Kontak Tetap Riskan Jika Kena Udara



Foto: Ilustrasi/Thinkstock
 Makin hari makin banyak orang yang menggunakan lensa kontak karena alat bantu penglihatan ini dinilai lebih praktis dari kacamata biasa. Selain itu tentu saja lebih menarik dengan kombinasi warna yang memberikan keindahan tersendiri pada mata.

Namun sebuah studi baru dari Kanada memperingatkan bahwa bahan lensa kontak yang belakangan banyak beredar ternyata rentan mengering ketika terpapar udara. Masalahnya, kondisi ini bisa berkontribusi terhadap penumpukan deposit lipid (lemak) pada lensa kontak.

"Dengan perbedaan bahan yang signifikan, penumpukan deposit lemak pada lensa kontak ternyata juga dapat dipengaruhi oleh 'paparan udara intermiten' ketika mata berkedip," ungkap peneliti Holly Loretz, Ph.D. dan rekan-rekannya dari Centre for Contact Lens Research di University of Waterloo, Ontario, Kanada.

Untuk memperoleh kesimpulan itu, peneliti menciptakan pendekatan baru yang disebut dengan 'model blink cell' dan melakukan percobaan dengan metode itu untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penumpukan deposit lemak pada lensa kontak.

Metode ini dirancang khusus untuk mengetahui bagaimana kondisi sejumlah bahan lensa kontak ketika berada di dalam dan di luar solusi air mata buatan yang dibuat mengandung kolesterol atau lemak lainnya seperti halnya di dalam cairan air mata alami. Lensa itu akan dicelupkan ke dalam air mata buatan selama beberapa waktu.

Kemudian peneliti menggunakan enam bahan lensa kontak yang berbeda untuk membuat kedipan dan gerakan kelompok mata buatan selama beberapa waktu. Setelah itu peneliti menganalisis efek paparan udara diantara 'kedipan-kedipan buatan' tersebut terhadap penumpukan deposit lemak pada lensa kontak.

Hasilnya, pada sebagian besar bahan yang diujicobakan, paparan udara terbukti mengakibatkan peningkatan deposit lemak. Bahkan bila dibandingkan lensa kontak yang tetap terendam di dalam solusi air mata buatan, jumlah kolesterol yang mengendap pada lensa kontak dengan 'kedipan buatan' tiga kali lebih banyak bila dipapari udara.

Bahkan untuk sejumlah jenis lemak lainnya (phosphatidylcholine), endapan lemaknya 40 persen lebih besar jika dihadapkan dengan paparan udara yang intermiten itu.

Apalagi lensa kontak yang sedang ngetren belakangan ini memiliki karakteristik molekuler yang berkaitan dengan 'keterbasahan' (wettability), padahal karakteristik itu berkontribusi terhadap pengendapan lemak akibat proses pembasahan dan pengeringan secara berulang-ulang.

"Pembasahan/pengeringan ini dapat terjadi setiap kali mata berkedip dan oleh karena itu terjadi ribuan kali dalam sehari sehingga memungkinkan lemak terus menumpuk di luar dan di dalam lensa kontak," terang Dr. Loretz seperti dikutip dari medindia, Jumat (8/11/2012).

Lalu apa pengaruhnya terhadap pengguna lensa kontak? "Lensa kontak terus mengumpulkan deposit lemak selama digunakan sehingga berkontribusi terhadap ketidaknyamanan penggunaannya. Lagipula jika sampai menyebabkan mata kering itu juga dapat berdampak negatif terhadap kenyamanan itu," timpal Anthony Adams, OD, PhD, editor jurnal Optometry and Vision Science menanggapi studi ini.

"Peneliti berharap temuan ini akan mendorong studi lanjutan untuk menciptakan bahan lensa kontak yang tak rentan kekeringan dan deposit lemak sehingga meningkatkan kenyamanan penggunaan lensa kontak," pungkas Adams.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar