ilustrasi
Pembakaran lemak sebenarnya tetap berlangsung meski tidak sedang
beraktivitas fisik, antara lain untuk menjalankan berbagai fungsi organ
vital termasuk jantung. Laju pembakarannya saja yang berbeda dan ini dia
cara meningkatkannya.Laju pembakaran kalori yang antara lain berasal dari lemak dinyatakan sebagai Basal Metabolic Rate (BMR) atau laju metabolisme basal. Artinya kurang lebih kemampuan tubuh untuk melakukan pembakaran kalori meski tidak sedang melakukan aktivitas fisik.
Seseorang yang memiliki BMR rendah cenderung mudah gemuk meski porsi makannya sedikit, karena pembakaran kalori dalam jumlah besar hanya terjadi saat olahraga. Sebaliknya, orang dengan BMR tinggi susah gemuk karena tanpa harus bergerak pun kalorinya pasti terbakar.
Secara umum, laki-laki memiliki BMR yang relatif lebih tinggi dibanding perempuan dengan perbedaan rata-rata mencapai 100 kalori. Itu sebabnya, tubuh perempuan cenderung lebih berlemak dibandingkan kaum laki-laki yang biasanya lebih berotot.
Namun jangan khawatir, BMR pada laki-laki maupun perempuan bukan harga mati yang tidak mungkin diubah. Bagi yang memiliki BMR rendah, beberapa cara bisa dilakukan untuk meningkatkannya agar lemak-lemak tetap terbakar meski sedang bersantai sambil nonton TV, seperti dikutip dari Foxnews, Jumat (23/11/2012):
1. Maksimalkan latihan beban
Meski diharapkan pembakaran kalori tetap berlangsung saat sedang santai, bukan berarti aktivitas fisik boleh ditinggalkan sama sekali. Olahraga tetap harus dilakukan, namun sebaiknya latihan beban diberi porsi lebih banyak dibanding latihan kardio seperti jogging atau bersepeda.
Penelitian membuktukan, latihan beban memberikan lebih banyak afterburn effect atau efek pembakaran yang akan terus berlangsung sesudah olahraga. Pembakaran yang terjadi saat jogging memang tinggi, namun tidak efeknya terhadap BMR tak sebesar latihan beban.
2. Gabungkan latihan beban dan kardio
Melatih jantung dan otot secara bersamaan dalam satu sesi akan meningkatkan efek pembakaran yang terjadi hingga 30 menit setelah berolahraga. Latihan kardio membuat pasokan oksigen ke dalam tubuh meningkat, lalu dengan sendirinya pembakaran kalori akan meningkat.
Sebuah penelitian yang dimuat di The Journal of Strength and Conditioning Research menunjukkan, latihan kardio yang dilakukan di tengah-tengah sesi memberikan efek metabolis yang bertahan lebih lama setelah berolahraga.
3. Latihan interval
Prinsip dari latihan interval adalah melakukan olahraga berat dalam waktu yang singkat, untuk mendapatkan efek yang sama dengan latihan ringan yang dilakukan dalam durasi lebih lama. Sebuah penelitian menunjukkan, latihan interval yang terdiri dari sprint atau lari cepat yang diselingi jalan kaki selama total 2 menit akan menghasilkan pembakaran yang sama dengan jogging santai selama 30 menit. Menariknya lagi, efek pembakaran setelah olahraga akan bertahan lebih lama.
4. Jangan lupakan peregangan
Kelihatannya sepele, tetapi peregangan tidak hanya bertujuan untuk melemaskan otot biar tidak cedera. Sebuah penelitian di The Journal of Strength and Conditioning Research menunjukkan, olahraga yang didahului peregangan yang benar akan menghasilkan total pembakaran energi yang lebih besar dibanding tanpa peregangan.
Lagi-lagi, peregangan juga meningkatkan konsumsi oksigen tara-rata sehingga efek pembakaran seusai berolahraga akan bertahan lebih lama.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar