Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, para peneliti menemukan bahwa otak wanita penderita migrain dapat mengembangkan lesi atau luka pada otak. Selama 9 tahun studi, lesi otak tersebut berkembang lebih cepat daripada lesi pada otak wanita tanpa sakit kepala migrain.
Temuan ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para penderita migrain, karena penelitian sebelumnya telah mengaitkan antara jenis lesi otak tertentu, yang disebut hyperintensities dengan peningkatan risiko stroke dan demensia.
"Jika Anda menderita migrain, segera ambil tindakan pencegahan ekstra untuk meminimalkan risiko kesehatan. Anda dapat memperbaiki gaya hidup untuk mencegah migrain seperti berhenti merokok, tidur yang cukup, dan meningkatkan aktivitas fisik ," kata Deborah Friedman, MD, peneliti dari University of Texas Southwestern Medical Center seperti dilansir prevention, Sabtu (17/11/2012).
Para ahli belum mengetahui secara pasti apakah mencegah dan mengobati migrain dapat mengurangi perkembangan lesi pada otak. Tetapi setidaknya dengan mencegah kambuhnya migrain, dapat membantu Anda mengurangi rasa sakit yang mungkin memperburuk lesi otak.
Yang pertama kali perlu Anda lakukan adalah melacak pemicu migrain, seperti kafein, alkohol, kurang tidur, dan melewatkan jam makan. Sakit kepala yang disebabkan oleh salah satu faktor tersebut dapat diatasi dengan mudah.
Jika migrain terlalu menyiksa, Anda dapat mengambil perawatan resep atau metode alternatif lain yang lebih alami seperti akupunktur, pijat, dan mengambil suplemen vitamin B2. Cara ini telah terbukti memiliki manfaat potensial dalam mencegah atau mengobati sakit kepala migrain.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar