cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Kamis, 08 November 2012

Antibiotik Tidak Menyembuhkan Batuk pada Anak

Batuk dan pilek merupakan penyakit yang kerap diderita anak-anak. Walaupun demikian para orang tua wajib memberikan obat yang benar-benar dibutuhkan anak. Masih banyak orangtua yang memberikan antibiotik untuk mengobati penyakit batuk dan pilek anaknya. Padahal, antibiotik tidak menyembuhkan batuk tapi malah memperlambat proses kesembuhan.
Flu dan batuk disebabkan oleh virus dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Dalam penelitian di Italia terbukti bahwa anak-anak yang sakit batuk dan tidak diberi antibiotik justru sembuh lebih cepat dibanding anak yang mendapat antibiotik.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 305 anak yang sakit batuk. Hasil penelitian itu dipresentasikan dalam American College of Chest Physicians.
Ketua peneliti, Fracesco de Blasio dari Universitas Bologna, mengatakan para dokter sering meresepkan antibiotik untuk batuk supaya orangtua anak tenang.
“Padahal efektivitas antibiotik sangat kecil untuk mengobati batuk karena influenza. Bahkan antibiotik kurang efektif dibanding anak yang tidak diberi antibiotik,” katanya.
Kapan Anak Memerlukan Antibiotik?
Indikasi yang tepat dan benar dalam penggunaan antibiotik pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut adalah bakteri. Menurut CDC (Centers for Disease Control & Prevention), indikasi pemberian antibiotik adalah :
Batuk dan pilek yang terjadi sepanjang hari (bukan hanya pada malam hari & pagi hari) yang berkelanjutan selama lebih dari 10-14 hari dan disertai dengan cairan hidung mukopurulen (kuning atau hijau). Bila batuk & pilek yang berkelanjutan terjadi hanya pada malam hari & pagi hari (bukan sepanjang hari) biasanya berkaitan dgn alergi atau bukan lagi dlm fase infeksi, sehingga tak perlu antibiotik.
Bila terdapat gejala infeksi sinusitis akut yang berat seperti panas > 39°C dengan cairan hidung purulen (kental), nyeri, bengkak di sekitar mata dan wajah.
Radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus. Penyakit ini pada umumnya menyerang anak berusia 7 tahun atau lebih. Pada anak usia 4 tahun hanya 15% yang mengalami radang tenggorokan karena kuman ini. Untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri biasanya dengan melakukan kultur (pembiakan bakteri) yang membutuhkan beberapa hari utk observasi.
Gunakan Antibiotik Secara Tepat
Penggunaan antibiotik untuk mengobati batuk tanpa indikasi infeksi sangat tidak tepat dan bisa berbahaya. Pemakaian berulang antibiotik, apalagi bila sudah diketahui tidak efektif, bukan hanya bisa memicu reaksi alergi tapi juga anak jadi kebal obat.
Antibiotik baru diresepkan bila terjadi infeksi bakteri sekunder seperti pneumonia atau radang baru. Meski begitu penggunannya juga harus terkontrol.
Pilek, batuk, dan diare pada anak umumnya tidak memerlukan antibiotik. Usahakan agar anak banyak minum, cukup makan makanan bergizi, dan istirahat. Jika demam lebih dari 3 hari periksakan anak ke dokter.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar