cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Kamis, 26 Desember 2013

Al Qur an obat penyakit jasmani dan rohani.

Al Qur’an Obat Penyakit Jasmani dan Rohani

Allah Ta’ala berfirman,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَاراً

“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjad obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. “ (Al Isra’: 82)

Penjelasan Para Ulama

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata :

فالقرآن مشتمل على الشفاء والرحمة، وليس ذلك لكل أحد، وإنما ذلك للمؤمنين به، المصدقين بآياته، العاملين به، وأما الظالمون بعدم التصديق به أو عدم العمل به، فلا تزيدهم آياته إلا خسارًا، إذ به تقوم عليهم الحجة، فالشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب، من الشبه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ، والقصود السيئة .

فإنه مشتمل على العلم اليقيني، الذي تزول به كل شبهة وجهالة، والوعظ والتذكير، الذي يزول به كل شهوة تخالف أمر الله، ولشفاء الأبدان من آلامها وأسقامها.

وأما الرحمة، فإن ما فيه من الأسباب والوسائل التي يحث عليها، متى فعلها العبد فاز بالرحمة والسعادة الأبدية، والثواب العاجل والآجل.

Al Qur’an mengandung obat dan rahmat. Namun hal ini tidak berlaku untuk setiap orang, hanya khusus bagi orang-orang yang beriman saja, yaitu orang-orang yang membenarkan ayat-ayat-Nya dan mengamalkannya. Adapaun orang-orang dzalim yang tidak mau percaya dan mengamalkan Al Qur’an, maka ayat-ayat tersebut akan semakain membuat mereka rugi, karena telah tegak hujjah kepada mereka. Obat yang terdapat di dalam Al Qur’an bersifat umum, mencakup obat bagi hati dari keraguaan, kejahilan, pendapat akal yang rusak, serta keinginan hati yang jelek.

Al Qur’an mengandung ilmu dan keyakinan, yang bisa menghilangkan seluruh keraguan dan kejahilan, serta mengandung nasehat dan peringatan, yang menghilangkan syahwat yang menyelisishi perintah Allah. Selain itu Al Qur’an merupakan obat bagai penyakit jasmani dari berbagai penyakit dan penderitaan.

Adapun yang dimaksud Al Qur’an sebagai rahmat, karena di dalam Al Qur’an merupakan sebab dan perantara untuk mendapatkan rahmat Allah. Kapanpun hamba melakukannya akan mendapatkan keberuntungan dengan rahmat dan kebahagiaan yang abadi, serta mendapatkan pahala. (Taisiirul Karimir Rahman)

Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi rahimahullah berkata :

مَا هُوَ شِفَاءٌ  يَشْمَلُ كَوْنَهُ شِفَاءً لِلْقَلْبِ مِنْ أَمْرَاضِهِ ; كَالشَّكِّ وَالنِّفَاقِ وَغَيْرِ ذَلِكَ ، وَكَوْنَهُ شِفَاءً لِلْأَجْسَامِ إِذَا رُقِيَ عَلَيْهَا بِهِ ، كَمَا تَدُلُّ لَهُ قِصَّةُ الَّذِي رَقَى الرَّجُلَ اللَّدِيغَ بِالْفَاتِحَةِ ، وَهِيَ صَحِيحَةٌ مَشْهُورَةٌ

Obat yang terkandung di dalam Al Qur’an meliputi obat bagi penyakit hati, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya, serta obat bagai jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit.  Al Qur’an juga bisa sebagai obat bagi jasmani jika diruqyah-kan kepada orang yang sakit. Sebagaimana hal ini ditunjukkan oleh kisah seseorang yang meruqyah dengan memebaca Al Fatihah. Ini adalah pendapat yang masyhur. (Adhwaul Bayan)

Faidah :

Penyakit ada dua bentuk : penyakit hati dan penyakit jasmani. Penyakit hati seperti keraguan, kejahilan, kemunafikan, dan sebagainya. Adapun penyakit jasmani adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan sakit pada badan.
Al Quran sebagai obat bagi penyakit hati dan penyakit jasmani. Hal ini berlaku khusus bagi orang beriman saja.
Al Qur’an mengandung ilmu dan keyakinan, yang bisa menghilangkan seluruh keraguan dan kejahilan, serta mengandung nasehat dan peringatan, yang menghlangkan syahwat yang menyelisihi perintah Allah.
Al Qur’an merupakan obat bagai penyakit jasmani yang bisa menghilangkan penyakit dan penderitaan.
Selain melakukan ikhtiar dengan pengobatan medis, hendaknya seseorang yang tertimpa sakit mengobati dirinya dengan Al Qur’an. Begitu pula seseorang bisa mengobati keluarganya yang sakit dengan Al Qur’an. Seorang dokter  hendaknya juga mengambil sebab dengan mengobati pasiennya dengan Al Quran.
Mudah-mudahan bermanfaat dan meningkatkan iman kita kepada Allah Ta’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar