cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Jumat, 15 November 2013

Mengenal obat-obatan dasar.


Terkadang kita perlu tahu beberapa obat-obatan dasar yang mungkin sering kita jumpai. Karena pada saat tertentu kita butuh minum obat tersebut untuk meredakan gejal-gejala ringan. Selain itu pengetahuan dasar ini bisa menjadi informasi awal untuk berkonsultasi dengan dokter ketika dibutuhkan.

Kami berusaha membuat catatan yang ringan dan berusaha  tidak menggunakan istilah-istilah ilmiah agar tidak memberatkan pembaca yang mungkin masih agak awam dengan istilah-itilah kedokteran. Kami akan paparkan beberapa obat yang mungkin sering kita jumpai atau kita dengar sehari-hari, agar pembaca mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat-obatan. Obat-obat yang kami tampailkan mungkin obat-obat yang menurut kami sering dijumpai atau sering diresepkan oleh dokter.

Perlu diperhatikan bahwa obat ada yang memakai merk dagang (brand name). Merk dagang sangat banyak dan tidak semua dokter hapal semuanya. Jadi jika ingin melihat kandungan isi obatnya  (disebut generik), lihat nama kandungannya (nama obat generik) di bawahnya atau di komposisi obat tersebut. Misalnya:

-Sanmol (paracetamol). Sanmol adalah merk dagangnya. Paracetamol adalah nama generiknya

-analsik (metamizole dan diazepam)

Perlu diperhatikan juga, hendaknya jangan menjadikan tulisan ini sebagai patokan utama dalam memilih obat. Tulisan ini hanya sebagai wawasan awal agar anda bisa berdiskusi dan berkonsultasi dengan dokter mengenai terapi dan obat.

Berikut macam-macam obat tersebut dengan penjelasan ringan.

1.PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK)

A.paracetamol

-dosis umumnya 3-4 x sehari

-jika demam tinggi dan berkepanjangan bisa diminum setiap 4 jam, maksimal 8 tablet sehari

-bisa diminum tanpa makan terlebih dahulu

-termasuk obat yang cukup aman dan memiliki efek samping sedikit (paling aman untuk bayi dan anak)

B. Ibuprofen

-dosisnya sama dengan paracetamol

-lebih cepat menurunkan panas

-kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan.

-kelebihannya dibanding paracetamol, ibuprofen mempunyai efek antinyeri yang lebih kuat

C.Metamizol/antalgin

-dosisnya 3-4 x sehari

-kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan.

-kelebihannya dibanding yang lain, antalgin mempunyai efek antinyeri yang paling kuat. Sehingga sering dipakai sebagai antinyeri

2. ANTINYERI

-Perlu diperhatikan bahwa hampir semua antinyeri memiliki efek samping di lambung, jadi bagi penderita maag konsultasi dengan dokter atau biasanya di kombinasi dengan obat anti maag.

-perlu dibedakan juga nyeri biasa dengan nyeri kolik (misalnya mules karena diare atau sakit yang hilang muncul karena batu ginjal) dan nyeri saraf. Karena antinyeri biasa tidak bisa meredakan nyeri kolik dan nyeri saraf.

1.Antinyeri ringan

A. Paracetamol

-lebih baik untuk nyeri ringan dan antinyeri untuk bayi dan anak, lebih aman bagi lambung

2.Antinyeri sedang

A. Asam Mefenamat (Ponstand)

-dosis 3x sehari

-kerjanya lebih cepat menghilangkan nyeri sedang. biasanya dipakai untuk obat paska operasi ringan atau melahirkan

B. Natrium Diclofenac

-dosis 3x sehari

-memilki efek  antiradang juga sehingga cocok untuk antinyeri disertai peradangan misalnya sakit gigi karena ada radang.

C.Meloxicam

-Dosis 1-2 x sehari

-memiliki efek samping di lambung paling sedikit, sehingga sering dipakai untuk pengobatan antinyeri jangka panjang misalnya nyeri sendi asam urat.

-lebih mahal dibanding yang lain

-ada obat sejenis yaitu piroxicam, tetapi efek samping lebih banyak dibanding meloxicam

D. Ibuprofen (lihat di atas)

E. Antalgin/Metamizole (lihat di atas)

Demikianlah semoga bemanfaat, sekali lagi kami ingatkan, jangan menjadikan tulisan ini sebagai rujukan utama dalam berobat. Tulisan ini hanya sekedar informasi awal dan pengetahuan anda yang nantinya anda bisa konsultasikan kepada dokter.

Bersambung InsyaAllah…

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.