cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

Sabtu, 15 Februari 2014

Bukan Tahsin Al-Quran Tapi Tahsin Tilawah

Ini pembahasan yang ringan, tapi tetap saja sering risih kalau mendengar ada orang yang menggunakan ungkapan “Tahsin Al-Quran”. Bahkan ada saja satu-dua guru Tahsin yang juga mengucapkan “Tahsin Al-Quran” dan bukannya “Tahsin Tilawah”. Kalau tidak percaya, silakan cari kata “Tahsin” di Google, dan hasilnya bisa dilihat sendiri!

Ilustrasi – Pencarian di Google dengan kata kunci “Tahsin”. (Foto: Abu Qawwam)
Sekilas tentang Definisi
Pertama, makna kata “Tahsin”
Kata Tahsin ( تَحْسِيْنٌ ) dalam Bahasa Arab berasal dari kata ( حَسَّنَ ــ يُحَسِّنُ ــ تَحْسِيْنًا ) yang maknanya kurang lebih “memperbaiki, memperindah, mempercantik”. Kata ini merupakan turunan dari kata dasar ( حَسُنَ ــ يَحْسُنُ ــ حُسْنًا ) yang artinya “bagus, baik, cantik”. Contoh paling baik adalah sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika kita bercermin:
اَللّٰهُمَّ كَمَاحَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah bentuk fisikku, perindah pulalah akhlaqku!” (HR. Thabrani)
Jadi, yang bisa di-tahsin itu banyak, bisa bentuk fisik (itu adalah kewenangan Allah), akhlaq, dan juga kemampuan tilawah kita.
Kedua, makna “Tilawah”
Kata tilawah ( تِلَاوَةٌ ) berasal dari kata ( تَلَا ــ يَتْلُو ــ تِلَاوَةً ) yang bermakna “membaca, mengikuti”. Contohnya terdapat di dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 127:
يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ
“Mereka membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya.”
Kata tilawah ini senada dengan qira’ah ( قِرَاءَةٌ ) yang berasal dari kata ( قَرَأَ ــ يَقْرَأُ ــ قِرَاءَةً ) dan bermakna “membaca, menelaah, mempelajari”. Jadi bisa kita gunakan ungkapan Tilawatul Qur’an dan Qira’atul Qur’an untuk menyatakan maksud membaca Al-Qur’an.
Jadi, Bukan Tahsin Al-Quran
Kalau kita memadukan kata “Tahsin” dengan “Al-Qur’an” (Tahsin Al-Qur’an) kira-kira maknanya menjadi: “memperbaiki Al-Qur’an, memperindah Al-Qur’an”. Permasalahannya adalah, memangnya boleh memperbaiki Al-Qur’an? Memangnya ada yang kurang dari Al-Qur’an? Al-Qur’an masih kurang indah hingga harus diperindah?
Maka, penggunaan ungkapan yang pas adalah “Tahsin Tilawatil Qur’an” ( تَحْسِيْنُ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ ) yang bermakna “memperbaiki cara membaca Al-Qur’an”. Jadi yang diperbaiki itu “cara membaca”-nya, bukan “Al-Qur’an”-nya. Artinya, cara kita membaca Al-Qur’an yang salah harus diperbaiki sesuai dengan cara yang Rasulullah ajarkan. Targetnya adalah agar benar pengucapan hurufnya, tepat ukuran madnya, pas dalam berwaqaf, dan memperindahnya dengan menyempurnakan ghunnah serta tafkhim-tarqiq. Dan kalau ingin yang singkat, ucapkan saja “Tahsin Tilawah”, bukan “Tahsin Al-Qur’an”.
Jadi, siapa nih yang mau belajar Tahsin?

Minggu, 19 Januari 2014

Bagaimana Pencegahan terhadap blighted ovum?

Kehamilan kosong atau dalam istilah medis “blighted ovum” adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Sebuah blighted ovum terjadi ketika implan telur yang dibuahi di dalam rahim tetapi tidak berkembang menjadi embrio. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.

Perlu diketahui bahwa blighted ovum tidaklah sama dengan kehamilan ektopik dan hamil anggur. Pada kehamilan ektopik, janin tidak tumbuh di dalam rahim, melainkan pada organ reproduksi yang lain, seperti di saluran tuba, cornua, serviks atau di rahim namun justru di bagian luarnya yang menghadap ke rongga perut. Organ-organ tersebut mudah robek karena tidak seelastis rahim, sedangkan hamil anggur(mola hidatidosa) adalah sebuah kehamilan yang mana di dalam rahim tidak terdapat janin, melainkan hanya trofoblas (sel-sel yang akan menjadi placenta) yang terjadi karena kegagalan pembentukan janin. Gejalanya mirip seperti hamil normal, hasil pemeriksaan tes kehamilan positif, tidak ada tanda-tanda gerakan janin rahim tampak lebih besar dari usia kehamilan sebenarnya, keluar gelembung cairan yang mirip buah anggur dengan pergerakan melalui vagina.

Bagaimana kejadian blighted ovum?

Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) setelah implantasi dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Oleh karena itu pada kasus blighted ovum, HCG dapat terus naik karena plasenta dapat tumbuh untuk waktu yang singkat, meskipun tidak adanya embrio. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.

Faktor penyebab blighted ovum

Sampai saat ini, dari literatur jurnal penelitian belum ditemukan penyebab pasti dari blighted ovum. Di antara penyebab yang beragam yaitu:

- penyebab terbesar, hampir 60% disebabkan karena kelainan kromosom dalam proses pembuahan

- adanya infeksi rubella, infeksi TORCH, sakit kencing manis (Diabetes Mellitus) yang tidak terkontrol

- faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin

- ACA (anticardiopilin) yakni terbentuknya faktor pembekuan yang menyumbat pembuluh-pembuluh darah yang arahnya ke janin sehingga pertumbuhan janin terhenti

- Pembelahan sel yang abnormal

                                

Bagaimana Pencegahan terhadap blighted ovum?

Blighted ovum tidak dapat diketahui di hari-hari awal kandungan, karena harus ada deteksi dini terlebih dahulu yang hanya bisa dilakukan ketika usia janin sudah mencapai 6-7 minggu dengan melakukan pemeriksaan USG transvaginal, karena saat itu diameter kehamilan sudah lebih besar dari 16 mm sehingga bisa terlihat lebih jelas. Oleh karena gejala blighted ovum yang tidak spesifik, maka biasanya baru ditemukan setelah akan terjadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan. Kejadian blighted ovum seringnya tidak berulang. Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.

Apa yang harus
dilakukan bila terjadi blighted ovum?

Diskusikan dengan dokter Anda, mana solusi yang tepat ketika diagnosa blighted ovum sudah ditegakkan. Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah terjadi dilatasi serviks kemudian dilakukan kuretase.Namun blighted ovum dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya setelah didapatkan hasil analisis dari kuretase. Jika karena infeksi, maka dapat diobatai agar tidak terjadi kejadian berulang, namun jarang ditemukan,tapi masih dapat diupayakan. Jika karena antibodi, maka dapat dilakukan program imunoterapi.

Senin, 13 Januari 2014

Muslimah AS mendedikasikan 1 Februari sebagai Hari Hijab Dunia

Muslimah AS mendedikasikan 1 Februari sebagai Hari Hijab Dunia
Banan - Senin, 11 Rabiul Awwal 1435 H / 13 Januari 2014 12:30

AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Sejumlah Muslimah AS tengah berencana untuk mendedikasikan tanggal 1 Februari mendatang sebagai Hari Hijab Dunia dengan mengundang semua wanita, baik Muslimah maupun non-Muslimah, untuk bergabung dengan mereka, mengenakan kerudung pada hari itu, lansir SLTRIB pada Rabu (8/1/2014).

Menutup aurat merupakan kewajiban dan komitmen keimanan Muslimah kepada Allah. Dengan demikian, hal ini juga menjadi bagian penting bagi identitas mereka.

Seorang Muslimah New York bernama Nazma Khan menjadi pencetus gagasan Hari Hijab ini. Dalam website-nya ia mengatakan Hari Hijab “sebagai sarana untuk mendorong toleransi dan pemahaman beragama, dengan mengundang kaum wanita (muslimah yang belum berhijab/wanita non-Muslim) untuk merasakan pengalaman mengenakan kerudung selama satu hari.”

Orang-orang di luar sana masih banyak yang memandang hijab sebagai “simbol penindasan dan pemisahan,” kata salah satu penyelenggara. “Dengan membuka jalan baru untuk memahaminya, ia berharap bisa melawan sejumlah kontroversi seputar mengapa wanita Muslim memilih untuk memakai hijab.”

Nazma datang ke AS dari Bangladesh pada saat ia berusia 11 tahun. Ia kemudian menjadi satu-satunya siswi berkerudung di sekolah menengah-nya.

“Dibesarkan di Bronx … saya mengalami banyak diskriminasi karena hijab saya,” katanya di situs itu. “Di sekolah menengah, saya [dijuluki] ‘Batman’ atau ‘Ninja’.”

“Saya pikir satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi ini adalah jika kita meminta sesama saudari kita untuk merasakan pengalaman berhijab mereka sendiri.”

Situs Hari Hijab Muslimah memuat sejumlah kisah Muslimah yang memaparkan pengalaman yang melibatkan penganiayaan, pengucilan dan diskriminasi pekerjaan yang lebih parah yang mereka alami hanya karena mereka berhijab.

Target Nazma ialah mengajak sedikitnya 1 juta peserta di seluruh dunia untuk turut mendukung Hari Hijab ini.

Berkenaan dengan rencana ini, sebuah halaman di Facebook, My Islam Media, memposting sebuah video menarik yang didedikasikan untuk Hari Hijab Dunia tersebut pada Ahad (12/1) kemarin. Dibuka dan ditutup dengan seruan dukungan terhadap hijab, seorang Muslimah dan dua pemuda Muslim dalam video ini menampilkan aksi ketiganya yang berusaha merealisasikan kampanye hijab.

Muslimah muda itu mengajak beberapa wanita yang tak berhijab untuk merasakan pengalaman mengenakan kerudung. Ia memakaikan kerudung kepada mereka satu persatu.

Setelah selesai, mereka diminta bercermin untuk memandang diri mereka yang telah berkerudung. Mereka pun menyampaikan ketertarikan dan dukungan mereka terhadap hijab. Mereka juga menyanggah klaim yang menyebut hijab sebagai simbol penindasan.

Dalam posting video itu tertulis:

Untuk semua saudariku,

Aku akan memberitahu kalian salah satu rahasia terbesarku …

Sebenarnya ….

Kalian semua terlihat lebih sempurna & cantik dengan hijab.

Minggu, 12 Januari 2014

Wanita ahli neraka dan ciri-cirinya.

Wanita yang Rasulullah SAW Gambarkan Berkepala Babi dan Badan Keldai
WANITA AHLI NERAKA DAN CIRI-CIRINYA.

Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut : Saya bersama-sama Fathimah berkunjung kerumah Rasulullah, maka kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau: “Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Pada malam aku di Israkan ke langit, saya melihat orang-orang yang sedang mengalami penyiksaan, maka apabila aku teringat keadaan mereka, aku menangis.”

Saya bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah engkau lihat?” Beliau bersabda:
1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.

2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan dicopot dari punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya.

3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu Zakum dituangkan ke kerongkongnya.

4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kala jengking.

5. Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan hebatnya.

6. Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.

7. Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri.

8. Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.

9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keledai) yang mendapat berjuta macam siksaan.

10. Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, “Wahai ayahku, biji mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.” Rasulullah s.a.w. bersabda : “Hai Fatimah, adapun tentang hal itu :

1. Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana tidak menjaga rambutnya (di jilbab) dikalangan laki-laki.

2. Wanita yang digantung dengan lidahnya, kerana dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya.”

Kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda : “Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah s.w.t. akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya.”

3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, kerana dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, kerana dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan).

5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, kerena dia bersolek untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain.

6. Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, karena melihat perhiasannya.

7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking, kerana dia mampu untuk mengerjakan sholat dan puasa, sedangkan dia tidak mau berwudhu dan tidak sholat dan tidak mau mandi wajib.

8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai (himmar), karena dia suka mengadu-domba serta berdusta.

9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, kerana dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.

Kamis, 26 Desember 2013

Al Qur an obat penyakit jasmani dan rohani.

Al Qur’an Obat Penyakit Jasmani dan Rohani

Allah Ta’ala berfirman,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَاراً

“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjad obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. “ (Al Isra’: 82)

Penjelasan Para Ulama

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata :

فالقرآن مشتمل على الشفاء والرحمة، وليس ذلك لكل أحد، وإنما ذلك للمؤمنين به، المصدقين بآياته، العاملين به، وأما الظالمون بعدم التصديق به أو عدم العمل به، فلا تزيدهم آياته إلا خسارًا، إذ به تقوم عليهم الحجة، فالشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب، من الشبه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ، والقصود السيئة .

فإنه مشتمل على العلم اليقيني، الذي تزول به كل شبهة وجهالة، والوعظ والتذكير، الذي يزول به كل شهوة تخالف أمر الله، ولشفاء الأبدان من آلامها وأسقامها.

وأما الرحمة، فإن ما فيه من الأسباب والوسائل التي يحث عليها، متى فعلها العبد فاز بالرحمة والسعادة الأبدية، والثواب العاجل والآجل.

Al Qur’an mengandung obat dan rahmat. Namun hal ini tidak berlaku untuk setiap orang, hanya khusus bagi orang-orang yang beriman saja, yaitu orang-orang yang membenarkan ayat-ayat-Nya dan mengamalkannya. Adapaun orang-orang dzalim yang tidak mau percaya dan mengamalkan Al Qur’an, maka ayat-ayat tersebut akan semakain membuat mereka rugi, karena telah tegak hujjah kepada mereka. Obat yang terdapat di dalam Al Qur’an bersifat umum, mencakup obat bagi hati dari keraguaan, kejahilan, pendapat akal yang rusak, serta keinginan hati yang jelek.

Al Qur’an mengandung ilmu dan keyakinan, yang bisa menghilangkan seluruh keraguan dan kejahilan, serta mengandung nasehat dan peringatan, yang menghilangkan syahwat yang menyelisishi perintah Allah. Selain itu Al Qur’an merupakan obat bagai penyakit jasmani dari berbagai penyakit dan penderitaan.

Adapun yang dimaksud Al Qur’an sebagai rahmat, karena di dalam Al Qur’an merupakan sebab dan perantara untuk mendapatkan rahmat Allah. Kapanpun hamba melakukannya akan mendapatkan keberuntungan dengan rahmat dan kebahagiaan yang abadi, serta mendapatkan pahala. (Taisiirul Karimir Rahman)

Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi rahimahullah berkata :

مَا هُوَ شِفَاءٌ  يَشْمَلُ كَوْنَهُ شِفَاءً لِلْقَلْبِ مِنْ أَمْرَاضِهِ ; كَالشَّكِّ وَالنِّفَاقِ وَغَيْرِ ذَلِكَ ، وَكَوْنَهُ شِفَاءً لِلْأَجْسَامِ إِذَا رُقِيَ عَلَيْهَا بِهِ ، كَمَا تَدُلُّ لَهُ قِصَّةُ الَّذِي رَقَى الرَّجُلَ اللَّدِيغَ بِالْفَاتِحَةِ ، وَهِيَ صَحِيحَةٌ مَشْهُورَةٌ

Obat yang terkandung di dalam Al Qur’an meliputi obat bagi penyakit hati, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya, serta obat bagai jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit.  Al Qur’an juga bisa sebagai obat bagi jasmani jika diruqyah-kan kepada orang yang sakit. Sebagaimana hal ini ditunjukkan oleh kisah seseorang yang meruqyah dengan memebaca Al Fatihah. Ini adalah pendapat yang masyhur. (Adhwaul Bayan)

Faidah :

Penyakit ada dua bentuk : penyakit hati dan penyakit jasmani. Penyakit hati seperti keraguan, kejahilan, kemunafikan, dan sebagainya. Adapun penyakit jasmani adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan sakit pada badan.
Al Quran sebagai obat bagi penyakit hati dan penyakit jasmani. Hal ini berlaku khusus bagi orang beriman saja.
Al Qur’an mengandung ilmu dan keyakinan, yang bisa menghilangkan seluruh keraguan dan kejahilan, serta mengandung nasehat dan peringatan, yang menghlangkan syahwat yang menyelisihi perintah Allah.
Al Qur’an merupakan obat bagai penyakit jasmani yang bisa menghilangkan penyakit dan penderitaan.
Selain melakukan ikhtiar dengan pengobatan medis, hendaknya seseorang yang tertimpa sakit mengobati dirinya dengan Al Qur’an. Begitu pula seseorang bisa mengobati keluarganya yang sakit dengan Al Qur’an. Seorang dokter  hendaknya juga mengambil sebab dengan mengobati pasiennya dengan Al Quran.
Mudah-mudahan bermanfaat dan meningkatkan iman kita kepada Allah Ta’ala.

Selasa, 17 Desember 2013

Antara musibah dan ujian.


Tanya :

Dalam sebuah hadits,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((إن الله تعلي إذا أحب قوما ابتلاهم … ))

“Sesungguhnya jika Allah ta’ala mencintai suatu kaum, maka ia akan menguji mereka …”

Pertanyaannya: Apakah setiap orang yang terkena musibah menunjukkan bahwa dirinya mendapatkan cinta Allah? Dan bagaimanakah membedakan antara orang yang mendapatkan musibah dengan sebab dosanya dikarenakan dosa mendatangkan berbagai musibah dan antara orang yang terkena musibah karena diuji seperti konflik contohnya dan berbagai musibah lainnya. Bagaimana kita mengetahui bahwasanya hal ini termasuk dosa atau termasuk ujian? Berikan fatwa kepada kami, apakah orang-orang demikian mendapatkan pahala?

Jawab:

Berbagai musibah seluruhnya disebabkan dosa-dosa, berdasarkan firman Allah ta’ala:

(( وَ مَا أَصَابَكُمْ مّن مُصِيبَة فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَ يَعفُوا عَن كَثشيرٍ))

“Dan segala musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

(( ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَ الْبَحرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدي النّاسِ لِيُذِيٌقَهُم بَعْضَ اللَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ))

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). “ (Ar-Rum: 41)

Di sisi lain, bagi orang yang beriman, dalam sebuah musibah terdapat kebaikan, karena dengan musibah tersebut Allah membersihkan dosa-dosa dan menutup kesalahan-kesalahan, sehingga dia keluar dari dunia tanpa dosa sedikitpun, seperti dijelaskan dalam sebuah hadits. Hal ini menunjukkan cinta Allah terhadap orang yang beriman. Sesungguhnya Allah membersihkan dosa-dosa orang yang beriman di dunia sampai ia mendatangi akhirat dalam keadaan bersih, maka ia masuk ke dalam surga. Adapun bagi orang kafir, maka Allah mempertahankan dan menganugerahkan berbagai nikmat kepadanya sebagai istidraj (penangguhan hukuman-ed) baginya. Dikarenakan Allah tidak mencintainya, maka Allah memberikan istidraj baginya dengan berbagai nikmat agar menambah kekufuran dan kemaksiatannya sampai ia mendatangi hari kiamat dengan dosa-dosanya, dan ia berada di dalam neraka. Wal ‘iyadzu billah.